Keyko Pasarkan 1600 Gadis Panggilan Lewat BBM - Sebagian besar wanita panggilan di Pulau Jawa dan Bali mungkin berasal dari perempuan ini. Bayangkan, Yunita alias Keyko mengaku mempunyai sedikitnya 1.600 anak buah gadis panggilan dari semua kategori.
"Keyko ini mempunyai anak buah germo. Dan germo itu mempunyai anak buah gadis panggilan," kata Kompol Suparti kepada wartawan, Senin (10/9/2012).
Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya ini mengatakan, di sejumlah daerah Keyko mempunyai 50 - 100 germo yang bekerja padanya seperti di Bali, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang dan Banjar.
Kepada germo-germo itulah Yunita Keyko meminta agar disediakan gadis-gadis panggilan untuk para pria hidung belang. Koneksi perempuan 34 tahun ini sangatlah banyak sehingga ia kerap diminta menyediakan gadis panggilan.
"Bila ada pria hidung belang yang memesan dan posisinya di Semarang, maka Keyko tinggal menelepon germo terdekat yang ada di Semarang untuk menyediakan. Baik Keyko maupun germo dan gadis panggilan tidak pernah bertatap muka," tambah Suparti.
Tarif yang ditawarkan pun cukup tinggi karena gadis yang ditawarkan juga tidak main-main yakni Rp 1,5 hingga Rp 4 juta. Dari tarif itu, Keyko minimal mendapat transfer keuntungan Rp 500 ribu. Gadis yang ditawarkan Keyko paling tidak berusia 19 - 22 tahun yang mempunyai banyak kategori mulai dari mahasiswa, purel hingga semacam SPG.
Rahasia kepopuleran Keyko di mata pria hidung belang adalah promosi yang dilakukannya melalui BlackBerry Messenger (BBM). Di BBM nya, Keyko selalu mengupdate adanya gadis-gadis baru yang dia tampilkan dalam profile picture (pp) nya.
Keyko memang mewajibkan germo-germonya mengirimkan setiap foto gadis yang baru kepadanya. Foto-foto itu sebagian dia cetak. Karena itu saat ditangkap, petugas menemukan ribuan foto-foto gadis belia di rumahnya.
"Keyko kami amankan dari Bali," lanjut Suparti.
Meski beralamat di Perumahan Dharmahusada Mega Permai, Keyko juga mempunyai alamat lain di Jalan Jayagiri, Denpasar. Di Bali itulah, Keyko kadang bermukim. Tetapi dia tidak pernah lama, dia sering berpindah tempat untuk menghindari kejaran petugas. Ibu 2 anak ini juga sering mengganti nomor ponselnya agar tak terlacak.
Source : Detik Surabaya